BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Pentas Budaya Perdamaian Nusantara Provinsi Bali

(Foto/Ist)
banner 120x600

DENPASAR – Ribuan masyarakat berasal dari berbagai elemen di Bali direncanakan meramaikan “Pentas Budaya Perdamaian Nusantara Provinsi Bali” yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Pertahanan (Kakanwil Kemhan) Provinsi Bali di Lapangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Minggu (5/5/2019).
“Acara ini bertujuan untuk menyatukan dan mempersatukan masyarakat Indonesia terutama krama Bali, setelah hiruk pikuk pesta demokrasi yakni Pemilu Serentak 2019,” terang Kolonel Inf Ketut Budiastawa, Kepala Kanwil Kemhan Provinsi Bali saat ditemui di Denpasar, Sabtu (4/5/2019).
Dikatakan, kegiatan bertemakan “Terima Kasih Indonesiaku” ini sebagai wujud syukur karena segala isu yang dilontarkan oleh pihak luar bahwa akan terjadi keributan saat Pemilu 2019 terbantahkan. Pemilu Serentak pada tanggal 17 April 2019 berlangsung aman, lancar dan damai.
“Kita ingin memberikan hiburan kepada masyarakat yang ada di Bali, kemudian ada sembako murah menjelang bulan suci Ramadhan, pemeriksaan kesehatan, donor darah dan lainnya,” jelasnya.
Disinggung apakah kegiatan yang mengundang sekitar 10.000 orang tersebut, merupakan respon pemerintah atas situasi yang saat ini tengah memanas pasca pemilu, hal itu disebutnya tidak ada kaitan.
Dijelaskan, Kementerian Pertahanan RI mempunyai tugas pokok yaitu menumbuhkan rasa cinta tanah air, berwawasan kebangsaan, dan memunculkan bela negara kepada masyarakat, organisasi, maupun instansi yang ada di Indonesia.
“Panas atau tidak, ini tugas pokok kami (Kemenhan) dalam mewujudkan bela negara kepada masyarakat. Panas adalah hal yang wajar, dan wajib ada panas, tanpa ada panas, tidak ada kesempurnaan. Yang penting panasnya tidak sampai membakar,” ucapnya.
“Contoh api, siapa yang tidak butuh, api bagus. Setiap warga negara, setiap organisai boleh panas, tapi harus terkendali dan terukur panasnya. Jangan sampai membakar yang tidak pantas seperti bangunan, itu tidak pas. Demikian kita berbangsa bernegara, panas dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan, itu masih wajar,” pungkas Budiastawa. (awd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *