DENPASAR – Staf Komisioner Tinggi PBB untuk pengungsi atau UNHCR bernama Charlie Roy Goodlake (27) menjadi korban pencurian saat baru tiba di Bali. Laptop Macbook merk Apple warna silver miliknya yang disimpan di dalam tas ransel dicuri orang.
“Korban baru mengetahui Macbooknya telah hilang saat berada di kamar hotel tempatnya menginap,” terang Kapolsek Kuta AKP Teuku Ricki Fadlianshah saat ekspose kasus pencurian di Mapolsek Kuta, Senin (25/3/2019).
Peristiwa naas yang dialami pria berkebangsaan Inggris tersebut bermula saat ia baru turun dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 15.00 Wita. Keluar dari Bandara, ia bertemu seseorang di parkiran International Bandara Ngurah Rai yang menawarkan jasa transport.
Tanpa curiga, staf PBB yang berkantor di Dakar Bangladesh ini minta diantar ke Hotel Bali Mandira Hotel Beach Resort & Spa di Jalan Padma No.2 Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung tempatnya menginap. Tiba di kamar, ia kebingungan karena Macbook yang disimpan di kantong tas ransel hilang.
Merasa di dalam Macbook berisi dokumen-dokumen penting, ia lalu melapor ke kantor polisi dengan dibantu pihak hotel. Tim Opsnal Resksim Polsek Kuta yang dipimpin Panit Buser Iptu Putu Budi Artama kemudian mendatangi lokasi dan membuka rekaman CCTV hotel. Disana diperoleh jenis serta nomor polisi (nopol) kendaraan yang mengantar korban.
Tim Opsnal lalu berbagi tugas, sebagian menuju Bandara Ngurah Rai untuk mencari informasi identitas pengemudi kendaraan sesuai dengan data, anggota lainnya menyisir kawasan Kuta dan sekitarnya. Hampir satu jam kemudian, kendaraan pelaku yaitu Toyota Rush warna silver nopol DK 1703 DC melintas di sebelah timur Patung Kuda Tuban, Kuta, Badung.
“Setelah kita hentikan dan lakukan penggeledahan, tim berhasil menemukan sebuah laptop Macbook milik korban di dalam kendaraan tersebut,” kata Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan, sopir taksi bernama I Gede Gunawan (24) mengakui telah mengambil Macbook milik korban. Pelaku yang tinggal di Jalan Trengguli IA nomor 40, Denpasar Timur tersebut mengambil barang saat korban turun dari mobil.
“Pelaku merupakan sopir taksi gelap namun sering mangkal atau mencari penumpang di Bandara Ngurah Rai. Dari hasil introgasi, ia mengaku melakukan aksinya hanya dalam waktu kurang dari lima detik. Sebelum menurunkan barang ia membuka resleting dan mengambil Macbook. Setelah itu tas kembali ditutup dan diberikan kepada korban,” jelas Kapolsek.
Perwakilan UNHCR Bali, Drajat Wibawa kepada awak media menuturkan, korban yang ke Bali dalam rangka tugas kantor sempat mengaku kecewa dengan peristiwa yang dialaminya. Padahal korban sempat berfikir bahwa Bali merupakan surga dan tempat aman dari kejahatan.
“Korban berada di Bali selama empat hari untuk tugas kantor. Dia sempat mengaku kecewa meskipun barang yang diambil harganya tidak seberapa. Kendati demikian, saya atas nama korban dan atas nama organisasi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kinerja aparat Kepolisian terutama Polsek Kuta karena berhasil mengungkap kasus dalam waktu singkat,” kata Drajat Wibawa. (agw)
