DENPASAR – Seratusan aktivis menggelar demontrasi di depan Monumen Bajra Sandhi menolak pertemuan IMF-World Bank. Demo tersebut memantik berbagai reaksi. Bahkan Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut aksi tersebut tidak mempresentasikan masyarakat Bali, sehingga aspirasi yang disampaikan bukan merupakan aspirasi masyarakat Bali.
Keluarga Besar Flobamora Bali juga turut angkat bicara terkait pemberitaan yang menyebutkan bahwa mahasiswa Flobamora di Bali ikut dalam aksi demontrasi menolak pertemuan tahunan IMF-World Bank (WB) beberapa hari lalu.
Ketua Umum Flobamora Bali Yosef Yulius “Yusdi” Diaz menyebutkan berita mahasiswa Flobamora Bali ikut demo tolak pertemuan IMF-WB sangat tidak benar dan hal itu sudah dilakukan klarifikasi agar tidak menjadi persoalan di kemudian hari.
“Kami clear dan tidak ada dari Flobamora ikut dalam kegiatan demo. Kalau seandainya memang ada oknum atau mahasiswa yang berasal dari Flobamora ikut demo, itu bukan mewakili kami, melainkan mewakili kampusnya masing-masing,” kata Ketua Flobamora Bali saat menggelar jumpa pers, Rabu (10/10/2018) di Denpasar.
Menurutnya, klarifikasi ini diperlukan karena informasi yang beredar sudah membuat resah khususnya diinternal Keluarga Besar Flobamora Bali. Apalagi kata Yusdi, usai berita ini muncul ia banyak mendapat pertanyaan dari berbagai pihak.
“Didalam pertemuan IMF-WB ini banyak orang-orang Flobamora yang ikut bekerja disana, baik pengamanan maupun lain-lain. Nah kalau tiba-tiba kita dibilang tidak mendukung itu kan aneh. Apalagi dalam banyak kegiatan kami diajak Polda, jadi rasanya tidak mungkin kami bermuka dua, di satu sisi mendukung, disisi lain menolak, kami tidak seperti itu,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Yusdi juga mengungkapkan bahwa selama ini hubungan masyarakat Flobamora Bali dengan pemerintah di Bali sangat baik dan selalu bersinergi dalam setiap kegiatan.
“Kami menghormati pemerintah, berhubungan baik dengan kepala daerah baik bupati maupun walikota, dan selalu mengikuti apa yang digariskan dan menjadi kebijakan pemerintah,” tegasnya dengan didampingi Komunitas Jurnalis Flobamora Bali (KJF), Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia (BAHU HAM) Flobamora Bali, dan Satuan Tugas (Satgas) Flobamora Bali. (agw)