BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Grand Opening Butik ‘Me Alvernia’ Sandingkan Tenun Lurik dan Kind Poleng

Foto - KCBI Bali hadir dengan 'Kind Poleng' nya.
banner 120x600

KUTA – Disela kegiatan Grand Opening Butik Me Alvernia, Ketua Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Bali Mayke Boestami juga mengapresiasi hadirnya Butik Me Alvernia di Warung Made’s Seminyak, Sabtu (2/3/2019) yang menghadirkan karya kain tenun dan tenun lurik yang menjadi ciri khas dan keunikannya.

“Dengan hadirnya Me Alvernia dari Bali kita dukung upaya melestarikan budaya bangsa dengan berkain. Harus nyaman dan bangga menggunakan kain nusantara,” katanya.

KCBI Bali sendiri tentu mendukung dan mendorong Me Alvernia terus berkarya dan memperkenalkan tenun lurik hingga ke mancanegara.
“Ini bagus dan sudah diboking. Bahkan hingga Singapura tenun lurik akan diangkat seiring dengan akan kami buka KCBI Singapura,” tandasnya didampingi inisiator dan Wakil Ketua KCBI Singapura Desy Wilson.

Selain menampilkan karya Me Alvernia dalam grand opening kali ini KCBI juga menampilkan “Kind Poleng” yang merupakan corak khas Pulau Bali. Berbahan dasar katun dengan corak poleng warna-warni menambah suasana semakin meriah.

“Ini juga karya anak bangsa yang perlu kita perkenalkan kepada dunia, bahwa kain poleng juga bisa masuk ke dunia fasyen jika dikemas dengan apik,” tukas Ketua KCBI ini menambahkan.

Seperti diketahui, tak bisa dipungkiri jika kain tenun lurik karya Butik Me Alvernia tidak hanya dicintai di tanah air namun sudah mendunia dan dipakai di sejumlah negara. Bahkan dalam waktu dekat ‘Me Arvenia’ akan merambah membuka butik hingga berbagai negara seperti Singapura, Kyoto Jepang, dan Milan Italia.

“Setelah di Bali kami akan buka di Balikpapan, Singapura hingga ke Kyoto dan Milan,” kata owner dan sekaligus desainer Me Alvernia, Emirya ditemui di sela-sela grand opening Butik miliknya.

Foto – Grand Opening Butik ‘Me Alvernia’ di Warung Made’s Seminyak, Kuta.

Bukan tanpa alasan pecinta fesyen mancanegara menyukai karya kain tenun lurik Me Alvernia. Tekstur kain yang lembut, nyaman ditambah dengan motif yang unik dan menarik khas budaya Indonesia serta desain yang kekinian dan fashionable membuat nama brand kain lurik Me Alvernia ini kian digandrungi.

“Kami yakin kain tenun lurik tidak hanya diterima antusias di tanah air tapi juga hingga ke mancanegara. Tentu kami akan berinovasi dari sisi desain dan motif serta terus meningkatkan kualitas,” kata Emirya.

Yang membedakan kain tenun lurik ini dengan tenun pada umumnya adalah pintalan kainnya berasal dari kapas kualitas terbaik sehingga hasilnya seperti katun, lebih tipis dan ringan serta nyaman. Maka kaum tenun lurik ini sangat cocok untuk digunakan di iklim tropis seperti Indonesia. Termasuk juga cocok untuk digunakan di berbagai negara seperti Singapura dan Jepang hingga ke sejumlah negara Eropa seperti Italia.
Butik Me Alvernia ini menampilkan dan menawarkan karya baju dari kain tenun dan kain tenun lurik yang merupakan tenun warisan khas dari Jawa Tengah. Kehadiran butik ini juga mengusung misi ingin melestarikan kain tenun lurik.

Butik Me Alvernia ini didirikan oleh dua kakak beradik yang juga desainer ternama tanah air yakni Lily Gandhi dan Emirya. Nama Me Alveriana sendiri diambil dari singkatan nama anak Emirya yang bernama Meutia Alvernia.

“Kain tenun dan lurik warisan budaya Indonesia. Lewat butik Me Alvernia kami komitmen memberikan karya terbaik dengan harapan bisa dipakai perempuan cantik Indonesia,” kata owner dan sekaligus desainer Me Alvernia, Lily Gandhi.

Pihaknya juga ingin menyampaikan pesan bahwa butuh perjalanan panjang dalam membuat selembar kain indah yang memang tidak mudah. “Untuk dapatkan sesuatu yang indah butuh proses begitu juga dalam menghasilkan tenun lurik,” kata Lily Gandhi.

Sementara itu Emirya menambahkan pihaknya terinspirasi untuk membuat karya dari kain tenun lurik sejak masih duduk di bangku SMP. Hal ini berawal dari keseharian melihat sang nenek dalam menenun kain lurik.
Ia pun mengajak wanita Indonesia bisa menghargai proses memproduksi kain yang panjang hingga menghasilkan karya indah bernilai tinggi. Pihaknya pun ingin agar kain tenun dan tenun lurik mulai dibangkitkan produksinya tidak hanya dipakai di tanah air tapi juga diapresiasi hingga ke luar negeri.

“Kami ingin wanita Indonesia hargai, lestarikan dan cintai produk Indonesia. Terlebih juga kain tenun lurik ini dipakai dan disukai hingga ke mancanegara,” imbuh Emirya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *