BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Rai Wirajaya – Ajak Milenial Gunakan Instrumen Pasar Modal Untuk Investasi Saham

Foto - (Tengah) IG Agung Rai Wijaya Undiknas Bali.
banner 120x600

DENPASAR – Generasi milenial diharapkan melek perencanaan keuangan dan investasi, khususnya di pasar modal. Generasi milenial kerap dianggap sebagai generasi yang rentan terkena permasalahan keuangan dan cenderung boros. Namun dengan edukasi dan literasi keuangan yang tepat dan gencar, diharapkan faham akan perencanaan keuangan mereka.

“Kami dorong generasi milenial untuk tertarik berinvestasi di instrumen pasar modal seperti saham dengan imbal hasil yang cukup menjanjikan dan juga aman,” kata Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan, I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E.,M.M.,dalam seminar nasional “Pasar Modal sebagai Pilihan Investasi” yang digelar di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Jumat (1/2/2019).

Seminar ini sebagai bagian sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu 2019, kerjasama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas. Seminar dibuka Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Ir. Hoesen, M.M. Sementara Rektor Undiknas diwakili Director of Academics Undiknas, Luh Putu Mahyuni, S.E.,M.Si.,Ak.,PhD.,CA.
Selain Rai Wirajaya, pembicara lainnya yakni Lutfhi Zain Fuady selaku Direktur Pengatur Pasar Modal OJK dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi.

Lebih lanjut Rai Wirajaya mengungkapkan generasi milenial jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan dan kemudahan berinvestasi dan instrumen keuangan lainnya di pasar modal Indonesia. Sebab kini cukup dengan 100 ribu sudah bisa berinvestasi saham maupun reksadana serta juga bisa dilakukan secara online.

“Kalau dulu saya investasi saham minimal Rp 10 juta baru bisa. Sekarang cukup dengan Rp 100 ribu sudah bisa beli saham yang artinya juga ikut memiliki perusahaan yang sahamnya kita beli,” ujar alumuni Undiknas ini yang juga mengaku bangga bisa hadir di tengah-tengah keluarga besar almamaternya menjelang Dies Natalis ke -50 pada 17 Februari mendatang.

Dengan berivestasi pada saham perusahaan Indonesia, kata Rai Wirajaya, generasi milenial dan masyarakat pada umumnya artinya juga ikut membangun perekonomian negeri. Apalagi jika misalnya membeli obligasi yang dikeluarkan pemerintah, ini bisa membantu negara mengurangi ketergantungan pada hutan luar negeri untuk membiayai pembangunan misalnya di bidang infrastruktur.

“Kita jangan bergantung pada hutang luar negeri. Tiru Jepang bangun negara dengan investasi dalam negeri. Indonesia punya peluang besar. Kelas menengah makin bertambah. Kenapa tidak kita manfaatkan investasi dalam negeri,” beber Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu.

Anggota DPR tiga periode itu pun mengingatkan generasi milenial dan masyarakat pada umumnya jangan sampai terkecoh dan terjebak menjadi korban investasi bodong. Jadi lebih baik berinvestasi di pasar modal ketimbang berspekulasi berinvestasi di investasi yang mengiming-imingi imbal hasil atau return tinggi dalam waktu singkat.

“Milenial jangan sia-siakan peluang investasi di pasar modal yang murah dan imbal hasilnya juga logis. Jangan kena rayu investasi bodong. Cek dulu di OJK sebelum investasi,” kata caleg DPR RI petahana dapil Bali nomor urut 4 dari PDI Perjuangan itu.

Sementara itu Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ir. Hoesen, M.M., mengatakan seminar di Undiknas ini bagian rangkaian progam sosialisasi dan edukasi terpadu pasar modal 2019 yang hadir di 7 Kota di Indonesia dan Denpasar kota pertama yang didatangi.

“Tingkat inklusi pasar modal masih rendah. Jadi PR OJK memberi edukasi keuangan agar masyarakat melek keuangaan dan lakukan kegiatan keuangan lebih bijak seperti berinvestasi di pasar modal,” kata Hoesen.
Ditegaskannya Indonesia butuh generasi yang paham investasi. Mengerti bagaimana dana mereka bisa lebih optimal demi kemajuan ekonomi yang lebih progresif.

“Investasi di pasar modal memberi imbal hasil lebih baik. Ini kesempatan masyarakat dan investor kembangkan dana. Dari pihak perusahaan, bisa mendapatkan dana dengan cepat dan mudah untuk modal usaha,” katanya.

Director of Academics Undiknas, Luh Putu Mahyuni, S.E.,M.Si.,Ak.,PhD.,CA., mengharapkan akses investasi keuangan terbuka bagi semua kalangan termasuk mahasiswa. Undiknas pun telah menjadi kampus pertama di Bali yang membuka Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia sebagai wadah edukasi dan pendampingan serta fasilitas terhadap mahasiswa yang ingin berinvestasi saham maupun instrumen keuangan lainnya.
“Ada salah satu mahasiswa kami bisa membayar SPP kuliah sendiri dengan investasi saham dan membantu meningkatkan ekonomi keluarga,” ungkap doktor lulusan Australia ini.

Dengan situasi sekarang di tengah adanya ketidakpastian ekonomi, kata Wahyuni, sebenarnya merupakan momen yang bagus masuk ke BEI. “Ini saatnya beli saham,” katanya.

Apalagi ada berbagai kemudahan berinvestasi saham  maupun reksadana dengan nominal minimal Rp 100 ribu. “Jadi peluang investasi tidak hanya untuk yang berkantong tebal tapi mahasiswa juga bisa,” tandasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *