BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Rai Wirajaya “Ceki” Olahraga Rekreasi Tradisi Yang Wajib Dilestarikan

Foto - IG Agung Rai Wirajaya (kedua dari kanan). (Ist)
banner 120x600

BADUNG – Salah satu olahraga rekreasi yang tengah dikembangakan di kalangan masyarakat Bali saat ini yaitu “Ceki”. Siapa yang tidak kenal dengan olahraga yang satu ini. Permainan Kartu Ceki di Bali sudah mulai menjadi tradisi sejak dulu, belakangan ini mulai populer kembali karena keunikannya. Tidak hanya orang tua, anak muda pun menggemari permainan ini. Sejak dipergunakan sebagai hiburan pada saat Megebagan (begadang di rumah duka saat ada warga banjar yang meninggal) agar tidak mengantuk, sepertinya permainan kartu ceki ini sudah menjadi tradisi wajib.

Banyak orang berpikir Ceki identik dengan judi, tapi kesan itu berusaha ditepis dengan menjadikan permainan ini sebagai olahraga rekreasi. Seperti yang terlihat Minggu (31/3/2019) di Banjar Pekandelan, Desa Sading, Badung, menggelar “Turnamen Ceki 2019” yang dibuka langsung oleh Anggota DPR RI Komisi XI, IG Agung Rai Wirajaya dari PDI P.

“Turnamen ceki digelar tujuannya tidak lain untuk melestarikan olahraga asah ketangkasan yang ada di Bali, disamping juga menjaga budaya seni berolahraga meceki,” ungkap Rai Wirajaya disela kegiatan.

(Foto/Ist)

Caleg DPR RI Nomor urut 4 dari PDI P ini berharap melalui turnamen ini stigma negatif ceki bisa pupus dengan sendirinya, pasalnya melalui olahraga rekreasi dan ketangkasan ini sebenarnya bisa mempererat tali persaudaraan.

“Saya kira olahraga ini menyimpan filosofi kekerabatan yang begitu kental dan ini sudah tumbuh sejak jaman nenek moyang kita, selain juga sebagai hiburan,” ucapnya sembari berujar Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesi (FORMI) sejak tahun 2012 mulai menggelar ceki sebagai salah satu olahraga rekreasi.

“FORMI sendiri adalah satu dari tiga pilar sistem keolahragaan nasional yang diatur sesuai UU no 3 Tahun 2005,” tukasnya.
Turnamen Ceki di Desa Sading rencananya akan digelar selama dua hari yang diikuti sekitar 130 peserta dengan komposisi 65 meja dan masing – masing meja berisi 5 peserta. Hadir dalam pembukaan turnamen ceki kali ini antaranya Bagus Alit Sucipta atau kerap dikenal sebagai Gus Botah yang diwakili oleh Jro Bendesa Adat Sading, serta Pengurus Ranting PDI P. (wie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *