BREAKING NEWS
PT. TERAS MEDIA SEJAHTERA (terasbalinews.com). AHU-0012026.AH.01.01.TAHUN 2023.
Aku Lapor Pajak

Rai Wirajaya – Maknai Hari Pahlawan Ajak Masyarakat Isi Pembangunan Secara Berkesinambungan

Foto - IG Agung Rai Wirajaya. (Ist)
banner 120x600

DENPASAR – Sebagai generasi penerus, banyak hal dapat dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat guna melanjutkan cita-cita para pahlawan yang sudah berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Kurang enaknya di mana, sebagai generasi penerus, kita tinggal melanjutkan perjuangan yang sudah dilakukan oleh pahlawan-pahlawan kita,” kata I Gusti Agung Rai Wirajaya, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan saat ditanya terkait upaya memaknai Hari Pahlawan 10 November dan Peringatan Puputan Margarana tanggal 20 November 2018.

Dikatakan, perjuangan para pahlawan untuk merebut kemerdekaan seharusnya tidak hanya diperingati setahun sekali dengan perayaan-perayaan tertentu, namun peringatan perjuangan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan melakukan hal-hal bermanfaat.

“Apalagi di era globalisasi seperti saat ini. Jangan sampai kemajuan zaman membuat kita lupa terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang berkorban jiwa dan raga,” ucap politikus yang akan kembali maju ke DPR RI dari Dapil Bali nomor urut 4 ini sembari mengutip apa yang pernah disampaikan Presiden 1 RI Ir Soekarno pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 1961 saat pidato “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”.

“Sudah saatnya kita mengingat, menghargai dan belajar dari tokoh bangsa dimasa lalu, untuk membangun generasi muda Indonesia yang lebih baik,” tukasnya.
Lantas Rai Wirajaya kembali mengingatkan, menghadapi tahun politik seperti sekarang ini, masyarakat diimbau untuk saling menghormati serta menghargai perbedaan politik. Menurutnya, beda pilihan politik tidak harus bermusuhan, yang akhirnya dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

“Seperti yang sering disampaikan oleh Presiden Jokowi, jangan sampai kita tercerai berai hanya gara-gara beda pilihan politik. Pesta demokrasi itu sudah menjadi agenda rutin lima tahun sekali, seharusnya kita lebih dewasa. Coba dilihat, dulu pada saat melawan penjajah, para pejuang sangat bersatu, masa hanya persoalan politik terus bermusuhan, ini tentu sangat memalukan. Sehingga, momen hari pahlawan harus kita gunakan sebagai ajang menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi hajatan politik,” pungkasnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *